Ikan sumatra
Pada saat masih anak-anak, ia amat ramah serta rukun hidup berdampingan dengan ikan hias jelis lain. menginjak umur dewasa, barulah watak aslinya nampak. tingkah polahnya tak akan terbatas pada kegesitan mengelilingi akuarium, namun juga mulai jahil. Ikan-ikan yang ada di dekatnya habis dicolak-colek dengan mulutnya. bila kurang senang, ia dapat mengejarnya hingga dekat. Mengakibatkan kondisi yang fatal. Seluruh sirip ikan yang dipelihara bersamanya dapat rombeng.
Terutama ikan hias bersirip lebar serta bergerak lamban layaknya koki, manvis, serta severum. apabila tidak segera diantisipasi, sirip si korban tidak saja robek-robek, tetapi dapat gundul terkena pangkas mulut si jahil.
Dijuluki ikan sumatra dikarenakan pertama kali ditemukan di pulau sumatra, tepatnya di perairan lampung, jambi, serta riau. lantaran datang dari sumatra, orang lalu menyebutnya ikan sumatra atau board sumatra kata orang asing. belakangan, baru ketahuan bahwa ia dapat juga ditemukan di kalimantan.
Dijuluki ikan sumatra dikarenakan pertama kali ditemukan di pulau sumatra, tepatnya di perairan lampung, jambi, serta riau. lantaran datang dari sumatra, orang lalu menyebutnya ikan sumatra atau board sumatra kata orang asing. belakangan, baru ketahuan bahwa ia dapat juga ditemukan di kalimantan.
Menurut axelrod didalam exotic tropical fish, di habitat aslinya harimau air hidup di perairan jernih, Dengan ph 6, 6-6, 7 serta temperatur 23-27 derajat celcius. makanan alaminya jasad renik ( zooplankton ) serta unsur tumbuh-tumbuhan ( phytoplankton ). varietasnya ada 4 dengan bentuk tubuh yang sama cuma tidak sama pada warna tubuh serta sirip.
Sangat popular yaitu yang berwarna kuning keperakan, berhiaskan empat buah garis hitam kelam. mulutnya kemerahan, sirip punggung hitam bertepi merah, sirip ekor bersisi merah bening, serta sirip perutnya berwarna oranye.
Di habitat asalnya, sumatra, bisa meraih panjang 8 cm, namun yang ada di akuarium-akuarium pedagang ikan hias, ukuran terpanjangnya sangat banter cuma 6 cm, serta rata-rata 5 cm. walau demikianlah, pada ukuran ini lalu ia telah bisa jadikan induk yang cukup cukup.
Di habitat asalnya, sumatra, bisa meraih panjang 8 cm, namun yang ada di akuarium-akuarium pedagang ikan hias, ukuran terpanjangnya sangat banter cuma 6 cm, serta rata-rata 5 cm. walau demikianlah, pada ukuran ini lalu ia telah bisa jadikan induk yang cukup cukup.
Memijahkan
Terus terang, memijahkan ikan sumatra adalah pekerjaan mudah asal kita telah tahu persis kebiasaan-kebiasaan ikan ini saat memijah. pertama-tama, curahkan perhatian sejak menentukan induk, mempersiapkan area memijah, hingga ke menjaga larva. akhirnya tidak mengecewakan.
Dikarenakan ikan sumatra miliki kebiasaan tempelkan telur pada akar tanaman air, sediakanlah eceng gondok yang mempunyai perakaran rimbun. sebelum saat dipakai, akar serta daun eceng gondok dicuci dengan air bersih, lantas rendamlah didalam larutan pk ( kalium permanganat ) dengan dosis gr pk/10 liter air, sepanjang 15-30 menit.
Ikan sumatra siap dicalonkan lantas induk apabila usianya telah dewasa atau ukuran tubuhnya sekira 5 cm. sesungguhnya, tidak ada sinyal yang khas perihal kematangan kelamin, jika umur. type jantan dapat ditandai dari warna siripnya yang lebih gelap, namun betina agak cerah. sinyal lain, pada yang jantan bisa dilihat juga dari bentuk tubuhnya yang lebih lebar serta berwarna cerah, namun betina sebaliknya.
Lantas, pasangan calon orang tua ikan ini diasingkan sesaat di area spesial, sembari disuguhi makanan bermutu/kaya protein, layaknya jentik nyamuk atau kutu air. sesudah dua minggu di area pengasingan, pasangan tadi siap diceburkan ke area pemijahan. spesial di akuarium, cuma dapat dipijahkan sepasang ikan sumatra. sesaat didalam bak semen berukuran lebar, dapat dipijahkan sampai 20 pasang sekalian. Sebelum saat ikan dipindahkan, area pemijahan diisi air jernih yang telah diendapkan. menyusul lantas eceng gondok sejumlah 3-5 tanaman untuk akuarium serta lebih kurang 1/3 luas permukaan bak eceng gondok untuk pemijahan didalam bak.
Masukkan pasangan-pasangan pengantin tadi, menyusul makanan layaknya saat tetap didalam bak penampungan. saksikan saja. malam harinya, mereka mulai kejar-kejaran, hingga selanjutnya berpasangan menuju area yang sudah disepakati, yaitu di rerimbunan akar eceng gondok.
Disini si jantan membelitkan tubuhnya sembari menukik lebih kurang 45 derajat ke tubuh betina. si betina yang telah tahu maunya si jantan, segera melepas telurnya. serta, dengan sigap si jantan segera membuahinya. telur yang telah di-proses dengan otomatis melekat pada akar eceng gondok.
Ada rutinitas buruk induk ikan sumatra, yaitu tidak bertanggungjawab serta enggan menjaga telur ataupun anaknya. serta, rupanya pepatah sejahat-jahat harimau takkan dulu mengonsumsi anaknya sendiri, tidak berlaku untuk harimau air ini.
Pasalnya, ia tega menelan calon-calon bayinya sendiri. oleh dikarenakan itu, apabila sangat mungkin, demikian selesai pemijahan, secepat-cepatnya si induk diungsikan supaya tidak pernah melahap telur-telurnya. telur yang berjumlah sekira 300 butir itu dapat mengeras dengan sendirinya sesudah 56 jam.
0 comments:
Post a Comment